Sabtu, 20 Juni 2009

SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung  faring  trakea  bronkus  paru-paru (bronkiol dan alveolus).
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan


Soal pilihan ganda:
Pernafasan luar pada tubuh kita berlangsung secara ………
a. Difusi O2 dari kapiler ke sel-sel tubuh
b. Difusi O2 dari alveolus ke kapiler
c. Difusi O2 dari alveolus ke sel-sel tubuh
d. Osmosis O2 dari kapiler ke sel-sel tubuh
e. Osmosis O2 dari alveolus ke sel-sel tubuh
Penyakit pada alat pernafasaan yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculaosis adalah:
a. Bronchitis
b. Pleuritis
c. TBC
d. Faringitis
e. Pneumonia
Rhinitis merupakan salah satu gangguan pada system pernafasaan yang disebabkan radang….
a. Di dalam rongga hidung
b. Di sebelah atas rongga hidung
c. Pada dinding alveolus
d. Pada percabangan trakea
e. Pada pleura
Pada rongga hidung terdapat konka yang mengandung banyk kapiler darah yang berfungsi ….
a. Menyaring kuman-kuman
b. Menyaring udara
c. Memproduksi lender
d. Menghangatkan udara
e. Ujung indra pembau
Berikut merupakan cirri-ciri pernafasaan
1 Berbentuk kantong
2 Berdinding tipis
3 Banyak terdapat kapiler-kapiler darah
Berdasarkan ciri-ciri tersebut fungsi alat pernafasan tersebut adalah….
a. Menyaring udara
b. Menghangatkan udara
c. Terjadinya pengeluaran CO2
d. Terjadinya pertukaran O2 dan CO2
e. Terjadinya pengambilan O2 oleh darah
Soal uraian
1. Jumlah udara yang dapat keluar masuk paru-paru tersebut …………….
2. Selaput pembungkus paru-paru disebelah dalam bernama …………….
3. Alat untuk mengukur kapasitas vital paru-paru tersebut ………………
4. Percabangan bronchus yang berakhir pada alveolus adalah …………...
5. Pembuluh vena dari kulit yang membawa oksigen menuju jantung bernama ….
Jawaban Soal Pilihan Ganda:
1. B
2. C
3. A
4. D
5. D
Jawaban Soal Uraian:
1. Kapasitas vital 5. Arteri
2. Luraphicialis
3. Spirometer
4. Bronchioles

Tidak ada komentar:

Posting Komentar